Nafas Sebelum Nafas Terakhir

18.03 Posted In Edit This 0 Comments »
Aku berusaha mencatat apa yang kulihat dan kuperbuat,
Walau aku tak kunjung mengerti jalan hidupku.
Aku bersyukur telah diberi kesempatan untuk menjalani ini semua,
bahkan walau hanya sebentar.

Aku senang jika di akhir cerita masing-masingdari kita menemukan kedamaian hati
yang kita cari-cari, meskipun kenyataannya hanya sedikit dari kita yang menemukannya.

Aku ingin di penghujung hidupku ada seseorang, meski satu "orang saja"
yang mengenang semua perjuanganku, serta untuk apa aku mati.

Adikku Tuliskan Ini di Bukuku

17.15 Posted In Edit This 0 Comments »
"Thomas Moore"
Seorang pakar psikoterapi, penulis dan biarawan dalam lingkungan agama katolik(tak penting apa agamanya menurutku, tapi kita bisa dapat,,,,,(sudah bisa juga dapat,,,,)).
Maksudku kita bisa ambil pelajaran dari buah pikirannya, setuju,,,??

"Sebuah pertautan jiwa" melahirkan 2 hal menarik;
1). Mengetahui diri sendiri (sabda Dewa Apollo, kata beliau)
2). Mengetahui kedalaman jiwa, terutama kesempurnaan jiwa orang lain yang samar.

Memberi perhatian pada satu sisi saja, terkadang juga dapat mengetahui sisi lainnya. Ketika kau mengenal seseorang lebih dalam, kau akan menemukan banyak hal tentang dirimu, lebih-lebih ketika terjadi konflik dan mungkin di saat amarah yang sedang membara. Maka terbukalah saat itu sebentuk moment pencerahan bagi kesadaran diri, melapangkan kesempatan agar jiwa dapat bercermin dari keinginan dan semua ketakutan yang bersemayam di dalamnya.

Dan tatkala kau mengenal dirimu sendiri, tentu kau akan lebih dapat menerima dan memahami kedalaman jiwa orang lain.